Kamis, 31 Oktober 2013
Browse Manual »
Wiring »
7
»
banjir
»
bencana
»
di
»
dunia
»
nuh
»
setelah
»
terbesar
»
7 Bencana Banjir Terbesar di Dunia Setelah Banjir Nuh
2. Banjir Sungai Kuning 1887
Sebelum banjir 1931 di Sungai Kuning, pada 1887 hal serupa juga pernah terjadi di sana. Bedanya, banjir ini menelan korban jiwa mencapai 2 juta orang. Sungai Kuning memang daerah rawan banjir. Banjir kali ini menghancurkan daerah sekitar sungai tersebut. Jutaan orang terbunuh banjir di sini, karenanya, sungai yang lebih dikenal dengan nama Huang He ini sering disebut China"s sorrow.
3. Banjir Sungai Kuning 1938
Masih di Huang He, pada 1938, banjir kembali melanda dan memakan sekitar 900 ribu korban jiwa. Banjir kali ini disebabkan karena pasukan China Nasionalis di bawah pimpinan Chiang Kai-Shek yang mematahkan tanggul sebagai upaya untuk menyerang Jepang. Strategi ini memang cukup berhasil berhasil, namun sayangnya, harus mengorbankan banyak jiwa.
4. Banjir Sungai Kuning 1642
Lagi-lagi di Huang He, banjir besar pertama di daerah ini terjadi pada 1642. Tak seperti banjir-banjir setelahnya, kali ini korban meninggal adalah 300 ribu jiwa. Banjir kali ini juga disebabkan karena pemberontak Cina yang menghancurkan tanggul di sepanjang kota Kaifeng.
5. Banjir Sungai Ru
Pada 1642 di Dam Banqiao, China, terjadi banjir yang menelan korban sekitar 230 ribu jiwa. Banjir ini disebabkan oleh runtuhnya Bendungan Banquia. Menyusul kemudian, hujan deras yang disebabkan oleh angin topan. Runtuhnya bendungan ini merupakan yang paling mengerikan sepanjang sejarah.
6. Banjir Sungai Yangtze
Masih di Dam Banqiao, China, pada 1931 terjadi juga banjir yang membunuh 145 ribu jiwa.
7. Banjir di Belanda dan Inggris
Pada 1099, di Belanda dan Inggris terjadi banjir besar yang menelan korban sebanyak 100 ribu jiwa. Air pasang yang bersamaan dengan badai, membuat air meluap membanjiri Thames dan Belanda.
7 Bencana Banjir Terbesar di Dunia Setelah Banjir Nuh
1. Banjir Sungai Kuning 1931
Pada 1931 di Sungai Kuning, China, banjir besar melanda dan mengakibatkan hingga 4 juta orang meninggal dunia. Banjir Sungai Kuning ini merupakan bencana alam terbesar yang pernah tercatat dengan paling banyak memakan korban meninggal dunia dari abad 20. Kematian yang disebabkan oleh banjir tersebut, termasuk korban karena tenggelam, penyakit, kelaparan, dan kekeringan juga.2. Banjir Sungai Kuning 1887
Sebelum banjir 1931 di Sungai Kuning, pada 1887 hal serupa juga pernah terjadi di sana. Bedanya, banjir ini menelan korban jiwa mencapai 2 juta orang. Sungai Kuning memang daerah rawan banjir. Banjir kali ini menghancurkan daerah sekitar sungai tersebut. Jutaan orang terbunuh banjir di sini, karenanya, sungai yang lebih dikenal dengan nama Huang He ini sering disebut China"s sorrow.
3. Banjir Sungai Kuning 1938
Masih di Huang He, pada 1938, banjir kembali melanda dan memakan sekitar 900 ribu korban jiwa. Banjir kali ini disebabkan karena pasukan China Nasionalis di bawah pimpinan Chiang Kai-Shek yang mematahkan tanggul sebagai upaya untuk menyerang Jepang. Strategi ini memang cukup berhasil berhasil, namun sayangnya, harus mengorbankan banyak jiwa.
4. Banjir Sungai Kuning 1642
Lagi-lagi di Huang He, banjir besar pertama di daerah ini terjadi pada 1642. Tak seperti banjir-banjir setelahnya, kali ini korban meninggal adalah 300 ribu jiwa. Banjir kali ini juga disebabkan karena pemberontak Cina yang menghancurkan tanggul di sepanjang kota Kaifeng.
5. Banjir Sungai Ru
Pada 1642 di Dam Banqiao, China, terjadi banjir yang menelan korban sekitar 230 ribu jiwa. Banjir ini disebabkan oleh runtuhnya Bendungan Banquia. Menyusul kemudian, hujan deras yang disebabkan oleh angin topan. Runtuhnya bendungan ini merupakan yang paling mengerikan sepanjang sejarah.
6. Banjir Sungai Yangtze
Masih di Dam Banqiao, China, pada 1931 terjadi juga banjir yang membunuh 145 ribu jiwa.
7. Banjir di Belanda dan Inggris
Pada 1099, di Belanda dan Inggris terjadi banjir besar yang menelan korban sebanyak 100 ribu jiwa. Air pasang yang bersamaan dengan badai, membuat air meluap membanjiri Thames dan Belanda.
TeKaPe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar