Sabtu, 21 Desember 2013
Browse Manual »
Wiring »
duka
»
menjadi
»
model
»
seorang
»
suka
»
Suka Duka Menjadi Seorang Model
 Model merupakan salah satu profesi yang dipandang penuh kegelamoran  dan kemewahaan, sehingga banyak orang yang tertarik untuk menggeluti  dunia modeling. Namun, untuk terjun dalam bidang pekerjaan ini bukanlah  perkara yang mudah. Selain harus mempunyai fisik yang sempurna  (cantik/ganteng), kesiapan mental dan daya tahan tubuh yang prima juga  merupakan hal yang harus dimiliki. Bahkan beberapa agen mensyaratkan  kepada calon model untuk memiliki sertifikat atau ijazah modeling agar  dapat diterima dalam dunia modelling profesional. Seperti sebuah koin  mata uang yang memiliki dua sisi, profesi sebagai model juga tak hanya  diliputi oleh kesenangan semata, tetapi ada sisi-sisi dukanya yang  mungkin tidak banyak orang ketahui. Berikut adalah suka-dukanya menjadi  seorang model:
Model merupakan salah satu profesi yang dipandang penuh kegelamoran  dan kemewahaan, sehingga banyak orang yang tertarik untuk menggeluti  dunia modeling. Namun, untuk terjun dalam bidang pekerjaan ini bukanlah  perkara yang mudah. Selain harus mempunyai fisik yang sempurna  (cantik/ganteng), kesiapan mental dan daya tahan tubuh yang prima juga  merupakan hal yang harus dimiliki. Bahkan beberapa agen mensyaratkan  kepada calon model untuk memiliki sertifikat atau ijazah modeling agar  dapat diterima dalam dunia modelling profesional. Seperti sebuah koin  mata uang yang memiliki dua sisi, profesi sebagai model juga tak hanya  diliputi oleh kesenangan semata, tetapi ada sisi-sisi dukanya yang  mungkin tidak banyak orang ketahui. Berikut adalah suka-dukanya menjadi  seorang model:
Suka Duka Menjadi Seorang Model

Asyiknya menjadi seorang model:
1. Profesi yang prestise
Menjadi model memiliki nilai prestise tersendiri, terutama dalam  pandangan masyarakat di Asia. Selalu berpenampilan cantik, ganteng,  memakai busana yang mewah, tubuh yang perfeksional, penghasilan yang  besar dan selalu menjadi sorotan lensa kamera, membuat profesi model  dianggap mempunyai nilai yang "wah".
2. Berkesempatan mencicipi produk baru dan tampil glamor
Salah satu enaknya menjadi model adalah berkesempatan menggunakan produk  baru. Misalnya pada saat acara fashion show untuk memperkenalkan  rancangan busana terbaru dari desainer, tentu yang pertama kali  mengenakannya adalah para model. Bahkan tak jarang, busana baru tersebut  diberikan gratis oleh sang desainer kepada para model untuk membantu  mempromosikan produk terbarunya.
3. Penghasilan yang besar
Menjadi seorang Model berkesempatan untuk mendapatkan gaji yang besar,  terutama bila bekerja pada agen model yang ternama. Hal tersebut belum  ditambah dengan penghasilan untuk event-event tertentu, kontrak bisnis, dan juga honor dalam acara lainnya. Model internasional yang  bernama Gisele Bundchen memperoleh penghasilan sekitar 400 milyar  per tahun, Heidi Klum memperoleh penghasilan sekitar 200 milyar, atau  Kate Mose berpenghasilan sekitar 110 milyar rupiah tiap tahunnya.
4. Berpeluang menjadi populer dan selebritis
Banyak para selebritis dunia dan lokal yang menjadi terkenal berawal  dari profesinya sebagai model. Misalnya Cinta Laura, Rio Dewanto, Nabila  Syakieb, Megan Fox, Selena Gomez, dan sebagainya. Kecantikan dan  ketampanan seorang model menjadi daya tarik yang besar bagi banyak pihak  untuk mengajaknya bekerjasama dalam berbagai bisnis, misalnya menjadi  pemaim film, bintang iklan, MC, penyanyi dan lainnya.
Selain berbagai  kesenangan yang diperoleh dalam melakoni profesi model, ternyata banyak  juga duka yang dialami oleh para model.
Nggak asyiknya jadi seorang model:
1. Terbebani dalam menjaga vitalitas dan kesempurnaan fisik 
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para model adalah harus  senantiasa menjaga bentuk fisiknya agar tetap sempurna. Oleh karena itu,  banyak model yang menjalani diet ketat yang terkadang bikin menyiksa.  Apalah artinya punya uang banyak, namun tidak dapat makan enak dan  seenaknya. Selain penampilan, kondisi kesehatan tubuh harus selalu Ok.  Seorang model harus selalu terlihat fit meskipun dalam keadaan lelah.  Bila tidak, akan dicap model yang tak profesional.
2. Permak dan rias tubuh yang tidak cocok
Berhias merupakan salah satu kegiatan para model sebelum tampil di atas  catwalk. Dalam mempermak tubuh tersebut, terutama pada bagian wajah dan  rambut, seringkali seorang model harus mengalami iritasi kulit, rambut  yang rusak atau alergi kosmetik lainnya. Sehingga mereka harus berusaha  menjaga dan sesegera mungkin melakukan tindakan perawatan ekstra agar  tetap bisa tampil sempurna. Hal ini tentu membutuhkan biaya yang tidak  sedikit.
3. Crowded di belakang panggung
Di atas panggung, seorang model memang tampak sangat anggun dan  mempesona, seolah-olah mereka adalah insan yang paling berharga. Namun,  di belakang panggung, kekacauan dan suasana crowded dalam persiapan  sebelum pentas sering kali terjadi. Ada model yang saling bertabrakan,  terjatuh, dimarahi oleh penata acara, atau disuruh buru-buru merupakan  beberapa contoh suasana yang bertolak belakang.
4. Sering menerima persepsi negatif
Pose-pose model yang feminim dan agak berani menjadikan profesi ini  sering dipandang negatif oleh sebagaian masyarakat Indonesia. Ada pula  yang beranggapan, kalau semua orang yang bekerja sebagai model bisa  diajak "tidur". Hal tersebut tentu tidaklah benar. Namun, foto-foto  seksi atau maskulin yang agak hot dari beberapa model, membuat stigma  negatif ini menjadi sebuah kesimpulan umum di masyarakat.
Demikian sepintas gambaran suka dan dukanya berprofesi sebagai seorang model. Anda tertarik untuk menggelutinya? (Picture by Jack Lee)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar